NAMA :
Muh Alfrizhan Viraldi
NPM :
17 630 036
TUGAS 5 :
STATISTIK/PROBABILITAS
UJI BEDA RATA-RATA
Uji t dua sampel/kelompok seperti materi
yang pernah dibuat mengenai uji t dua sampel dibagi kedalam dua jenis yaitu uji
t dua sampel/kelompok independent (bebas) dan uji t dua sampel dependent (berpasangan).
sebelumnya juga sudah dibuat mengenai uji t dua sampel/kelompok independent (bebas).
Nah, kali ini akan dibahas tentang uji t berpasangan. uji t berpasangan tentu
saja digunakan apabila dua kelompok tersebut saling berhubungan. Dua sampel berpasangan artinya sampel dengan
subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda.
Kapan menggunakan Uji t sampel/kelompok dependent (berpasangan)?
1. uji komparasi antar dua nilai
pengamatan berpasangan, misalnya: sebelum dan sesudah
2. digunakan pada uji parametrik dimana
syaratnya sebagai berikut:
o satu sampel (setiap elemen mempunyai
2 nilai pengamatan)
o merupakan data kuantitatif
(rasio-interval)
o berasal dari populasi dgn distribusi
normal (di populasi terdapat distribusi difference = d yang berdistribusi
normal dengan mean μd=0 dan variance =1)
Contoh
Kasus uji t sampel/kelompok berpasangan:
- Apakah
terdapat perbedaan berat badan (kg) antara sebelum puasa dan sesudah puasa selama satu bulan?
- Apakah
terdapat perubahan skor pengetahuan tentang gizi antara sebelumdan sesudah penyuluhan gizi?
- Apakah
terdapat perbedaan kadar kolesterol dalam darah (mg%) yg diperiksa oleh dua alat yang berbeda?
Pada contoh no 1 dan 2 diatas terlihat
bahwa yang diuji satu individu tapi dengan dua perlakuan yang berbeda
yaitu sebelum dan sesudah. pada contoh no3 juga hampir
sama yaitu menguji perbandingan kadar kolesterol dengan dua alat yang berbeda.
Hipotesis
dalam uji t dua sampel/kelompok:
1. Uji dua arah. pada hipotesis awal
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata1 dan
rata-rata2.sedangkan pada hipotesis alternatif sebaliknya yaitu terdapat
perbedaan rata-rata 1 dan rata-rata 2.
H0
: µ1 = µ2
H1
: µ1 ≠ µ2
2. Uji satu arah dimana pada hipotesis
awal kelompok/sampel 1 memiliki rata-rata sama dengan atau lebih besar dengan
rata-rata kelompok 2. sedangakan hipotesis alternatif rata-rata kelompok 1
lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2.
H0
: µ1 ≥ µ2
H1
: µ1 < µ2
3.
Uji satu arah ini kebalikan pada hipotesis kedua, dimana
pada hipotesis awal kelompok/sampel 1 memiliki rata-rata sama dengan atau lebih
kecil dengan rata-rata kelompok 2. sedangakan hipotesis alternatif rata-rata
kelompok 1 lebih besar dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2.
H0
: µ1 ≤ µ2
H1
: µ1 >µ2
Hipotesis awal
ditolak, bila:
|t hitung| > t tabel
atau:
Hipotesis awal diterima, bila:
|t hitung| <= t tabel
|t hitung| > t tabel
atau:
Hipotesis awal diterima, bila:
|t hitung| <= t tabel
Statistik
hitung (t hitung):
Dimana:
Keterangan :
D = Selisih x1 dan x2 (x1-x2)
n = Jumlah Sampel
X bar = Rata-rata
S d = Standar Deviasi dari d.
Langkah-langkah pengujian
signifikansi (hipotesis) dalam Pengujian Perbedaan Rata‐rata Dua kelompok
berpasangan:
- Tetapkan
H0 dan H1
- Tetapkan
titik kritis (tingkat kepercayaan 95 %) atau (tingkat kepercayaan 99 %)
yang terdapat pada tabel “t”.
- Tentukan
daerah kritis, dengan db = n -1.
- Tentukan
t hitung dengan menggunakan rumus.
- Lakukan
uji signifikansi dengan membandingkan besarnya “ t” hitung dengan “t”
tabel.
Contoh
Kasus dalam pengerjaan pengujian signifikansi (hipotesis)
Suatu kegiatan penelitian eksperimental, telah berhasil menemukan metode “ABG” sebagai metode baru untuk mengajarkan mata kuliah Statistika II. Dalam rangka uji coba terhadap efektifitas atau keampuhan metode baru itu, dilaksanakan penelitian lanjutan dengan mengajukan Hipotesis Nol (Nihil) yang mengatakan : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai Statistika II antara sebelum dan sesudah di terapkannya metode “ABG” sebagai metode mengajar mahasiswa UIB sem 6. Dalam rangka pengujian ini diambil sampel sebanyak 20 mahasiswa. Gunakan taraf kepercayaan 95 % (alfa=5% ) untuk menguji pernyataan (Hipotesis) tersebut.
Suatu kegiatan penelitian eksperimental, telah berhasil menemukan metode “ABG” sebagai metode baru untuk mengajarkan mata kuliah Statistika II. Dalam rangka uji coba terhadap efektifitas atau keampuhan metode baru itu, dilaksanakan penelitian lanjutan dengan mengajukan Hipotesis Nol (Nihil) yang mengatakan : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai Statistika II antara sebelum dan sesudah di terapkannya metode “ABG” sebagai metode mengajar mahasiswa UIB sem 6. Dalam rangka pengujian ini diambil sampel sebanyak 20 mahasiswa. Gunakan taraf kepercayaan 95 % (alfa=5% ) untuk menguji pernyataan (Hipotesis) tersebut.
Datanya Sebagai
berikut:
Nama
|
Nilai
Statistika II
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|
A
|
78
|
75
|
B
|
60
|
68
|
C
|
55
|
59
|
D
|
70
|
71
|
E
|
57
|
63
|
F
|
49
|
54
|
G
|
68
|
66
|
H
|
70
|
74
|
I
|
81
|
89
|
J
|
30
|
33
|
K
|
55
|
51
|
L
|
40
|
50
|
M
|
63
|
68
|
N
|
85
|
83
|
O
|
70
|
77
|
P
|
62
|
69
|
Q
|
58
|
73
|
R
|
65
|
65
|
S
|
75
|
76
|
T
|
69
|
86
|
Maka Langkah -langkah yang perlu
dilakukan:
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
1.
Menentukan Hipotesis yang
digunakan,
yaitu:
Ø (Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara hasil belajar sebelum dan sesudah)
Ø (Terdapat perbedaan yang signifikan
hasil belajar sebelum dan sesudah)
2. Tetapkan
titik kritis yaitu
alfa 5%
3. Tentukan
daerah kritis, dengan
db = n -1=20-1=19
4. Tentukan t
hitung
o Memulai dengan menghitung
D(selisih).
Sebelum (x1)
|
Sesudah (x2)
|
D = x1 - x2
|
D2
|
78
|
75
|
3
|
9
|
60
|
68
|
-8
|
64
|
55
|
59
|
-4
|
16
|
70
|
71
|
-1
|
1
|
57
|
63
|
-6
|
36
|
49
|
54
|
-5
|
25
|
68
|
66
|
2
|
4
|
70
|
74
|
-4
|
16
|
81
|
89
|
-8
|
64
|
30
|
33
|
-3
|
9
|
55
|
51
|
4
|
16
|
40
|
50
|
-10
|
100
|
63
|
68
|
-5
|
25
|
85
|
83
|
2
|
4
|
70
|
77
|
-7
|
49
|
62
|
69
|
-7
|
49
|
58
|
73
|
-15
|
225
|
65
|
65
|
0
|
0
|
75
|
76
|
-1
|
1
|
69
|
86
|
-17
|
289
|
Jumalah
|
-90
|
1002
|
o
Menghitung
Standar Deviasi:
- Menghitung t hitung
- Lakukan uji signifikansi
Diketahui t tabel =
2,093. Sehingga |t hitung| > t table
Sehingga dapat
disimpulkan:
Ho ditolak ,
sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar statistika II sebelum dan sesudah diterapkannya Metode “ABG.
Penelitian eksperimen biasanya menggunakan
dua sampel atau lebih sebagai objek penelitiannya, Sampel-sampel tersebut
dibandingkan untuk melihat ada-tidaknya perbedaan setelah sampel-sampel
tersebut diberi perlakuan berbeda. Untuk melihat ada-tidaknya perbedaan,
dilakukan uji perbedaan dua rata-rata.
Uji hipotesis dua rata-rata digunakan untuk mengetahui ada
atau tidak adanya perbedaan (kesamaan) rata antara dua buah data. Salah satu
teknik analisis statistik untuk menguji hipotesis dua rata-rata. Pengujian ini
merupakan uji statistik
parametrik yang tentu saja harrus memenuhi asumsi.
- Data
berdistribusi normal
- Data
diplih secara acak
- Data
yang digunakan merupakan dat numerik (skala & interval)
Pertanyaanya bagaimana jika asumsi diatas tidak bisa
terpenuhi? maka caranya yaitu mengganti metode dari parametrik menjadi
non-parametrik. untuk metode ini belum dijelaskan atau belum dibuat. segeara
akan dibuatkan untuk metode ini.
Hipotesis yang digunakan dalam Pengujian
Perbedaan Rata‐rata Dua sampel saling bebas ada 3 hampir sama dengan yang
lainnya yaitu:
1.
1Hipotesis dua arah yaitu rata-rata antar kelompok sama.
2.
Hipotesis satu arah menganggap kelompok 1 lebih tinggi
rata-ratanya dibandingkan kelompok 2.
3.
Hipotesis satu arah yang menganggap kelompok 1 lebih kecil
rata-ratanya dibandingkan kelompok 2.
Dalam Pengujian Perbedaan Rata‐rata Dua
sampel saling bebas (Independent two sample ) ada 4 jenis mencari statistik uji
dari Pengujian Perbedaan Rata‐rata Dua sampel saling bebas (Independent two sample):
Varians
populasi diketahui:
Cara ini dapat digunakan apabila kita mengetahui nilai varians populasi itu sendiri.sehingga cara ini mungkin jarang digunakan karena untuk mengetahui nilai populasi. berikut cara mencari z-hitung:
apabila kita tidak mengetahui nilai
populasi khususnya simpangan baku maka kita bisa menggunakan uji-t. dalam uji t
ini dibagi menjadi tiga bagian.
Varians populasi tidak diketahui, Ukuran sampel sama dan Varians diasumsikan
sama. Adapun cara ini dapat digunakan jika
ukuran sampel (n) sama dan juga varians homogen/sama. ini kadang diasumsikan
untuk memecahkan masalah penelitian. berikut uji t yang digunakan:
dimana
sx1x2
= 1/2 (S2X1+ S2X2)
Sx1x2 disebut juga pool standar deviasi yang merupakan penggabungan dua standar deviasi. pada t-hitung ini menggunakan degree of freedom dengan rumus 2n-2. Varians populasi tidak diketahui, Ukuran sampel berbeda dan varians diasumsikan sama. Walaupun varians homogen tapi ukuran sampel yang digunakan berbeda maka rumus di atas tidak dapat digunakan. sehingga perlu menggunakan t-hitung yang baru sebagai berikut:
dimana
selain itu degree of freedom pun berubah. degree of freedom untuk kasus ini yaitu n1+n2-2. Varians populasi tidak diketahui, Ukuran sampel sama/berbeda, Varians diasumsikan berbeda. Tes ini juga disebut dengan welch's test dan hanya digunakan apabila varians diasumsikan berbeda (baik ukuran sampel sama atau berbeda). berikut cara menghitung t statistik:
dimana
untuk menentukan degree of freedom menggunakan rumus sebagai berikut:
persamaan ini juga dikenal dengan Persamaan welch satterthwaite. Langkah-Langkah Uji Kesamaan Dua
Rata-Rata (Usman & Akbar, 2009)
1.
Uji atau asumsikan bahwa data dipilih secara acak
2.
Uji atau asumsikan bahwa data berdistribusi normal.
3.
tentukan apakah variansnya homogen atau hetero?
4.
Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat
5.
Tulis Ha dan H0 dalam bentuk statistik
6.
Cari t-hitung atau z-hitung dengan rumus tertentu
7.
Tentukan taraf signifikan (α)
8.
Cari t-tabel atau z-tabel dengan pengujian dua pihak dimana
df yang tergantung rumus.
9.
Tentukan kriteria pengujian, yaitu: Jika
–ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel, maka H0 diterima
10.
Bandingkan t-hitung dengan t-tabel
11.
Buatlah kesimpulannya
Contohnya kasus:
Seorang pemilik kedai minuman mengadakan sebuah penelitian
untuk mengetahui selera pemilihan minuman dengan rasa jeruk yang lebih diminati
konsumennya. Sampel sebanyak 12 orang diambil dengan percobaan minuman dengan
jeruk yang diperas dengan tangan sendiri, dan 10 orang dengan percobaan minuman
jeruk yang diolah dari botol sirup dengan rasa jeruk. Sampel pertama memberikan
penilaian dengan nilai rata – rata 93 dengan simpangan baku 6 dan sampel kedua
dengan nilai rata – rata 60 dengan simpangan baku 7,5. Ujilah hipotesis kedua
percobaan jenis minuman , dengan alternatif keduanya tidak sama dengan taraf
nyata 10%.
Pembahasan:
Disini
permasalahannya yaitu ingin membandingkan selera konsumen jeruk yang lebih
dinikmati dengan tangan sendiri atau diolah dengan botol sirup. sehingga disini
menggunakan perbedaan rata-rata dua sampel. untuk sampel pertama (n1)=12 dan
untuk sampel kedua (n2)=10. sedangkan untuk simpangan baku berbeda yaitu untuk
sampel 1 = 6 dan untuk sampel 2 = 7,5. sehingga dapat disimpulkan menggunakan
cara varians tidak diketahui dan diasumsikan berbeda karena menggunakan nilai
simpangan baku dari sampel.
No comments:
Post a Comment